Bersama Staf Khusus Kementerian Pertanian RI, Danramil dan Anggota Koramil Lembor Tanam Padi Benih |
kodim1612.blogspot.com--Danramil 1612-06/Lembor, Lettu Inf Ignasius Labu beserta anggota
melaksanakan kegiatan penanaman/penangkaran benih padi secara simbolis
di Persawahan Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.
Rabu (26/6/19). Siang.
Turut hadir dalam kegiatan penanaman
tersebut antara lain Staf Khusus Kementerian Pertanian, DR. Ani
Handayani, Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Manggarai
Barat, Anggalinus Gapul, Camat Lembor, Danramil 1612-06/Lembor, Kepala
Desa Siru, serta anggota kelompok tani Tekat Makmur B.
Lahan sawah di Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat
(Mabar) seluas 40 hektar menjadi penangkar benih yang ditandai dengan
penanaman simbolis benih.
DR. Ani Handayani, staff khusus
penanggung jawab Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai atau UPSUS dan Luas
Tambah Tanam (LTT) NTT dalam kesempatan tersebut, ingin memastikan
debet air untuk mensuplai lahan persawahan irigasi Lembor berjalan
dengan baik.
Anggalinus Gapul menyampaikan bahwa produksi benih
kita tidak banyak, sehingga nyaris setiap musim tanam, benih selalu
datang dari luar daerah. "Potensi lahan irigasi persawahan Lembor sangat
luas tetapi sedikit saja petani yang tertarik untuk menjadi petani
penangkar benih. Ini peluang sekaligus tantangan".
Ada keyakinan bahwa Desa Siru akan menjadi desa produksi benih, untuk memenuhi kebutuhan benih di NTT.
Disampaikan juga bahwa persawahan irigasi Lembor mampu menyuplai pangan sekitar 30 - 35 persen untuk NTT dan membuatnya sebagai lumbung pangan NTT, sambungnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian,
Tanaman Pangan dan Hortikultura Manggarai Barat menjelaskan, kebutuhan
benih kita terus meningkat, untuk Musim Tanam 1 atau MT1 yakni butuh 93
ton. Tanam simbolis yang dilakukan adalah bentuk kerja sama dalam
menghadirkan daerah mandiri benih.
Kepala Desa Siru, Sumardi
mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Mabar yang
mempercayakan desanya untuk menjadi penangkar benih, serta ucapan
apresiasi dukungan dan bantuan dari PPL, para Babinsa, petugas PHP
Lembor serta instansi terkait.
Sumardi menambahkan, kata kuncinya adalah petani harus mampu menjaga kekompakan dan kebersamaan dalam kelompok.
Petani tetap terus berkonsultasi dengan PPL dan petugas PHP Lembor dan
pengawas benin tanaman pangan. Target benih yang ingin dicapai dari
kegiatan ini adalah 3 sampai 4 ton per hektar dan selebihnya untuk
konsumsi rumah tangga Petani.
"Jadi mimpi besar untuk mewujudkan
swasembada benih bukan hanya sekedar mimpi tetapi harus jadi kenyataan.
Saatnya Pertani Mabar bangkit, maju dan mandiri benih," kata Sumardi.
(Ucg).