Wujud Toleransi Beragama Kodim 1612/Manggarai Sukseskan Pentahbisan Uskup Baru



Kegiatan Pengamanan Prosesi Pentahbisan Uskup Ruteng Baru

kodim1612.blogspot.com--Kodim 1612/Manggarai sebagai satuan kewilayahan di daerah manggarai raya yang pada kesempatan ini dijadikan sebagai tempat pentahbisan uskup baru ruteng Mgr Siprianus Hormat Ribuan orang diperkirakan akan menghadiri pentahbisan,Kamis (19/3/2020)

Demi menjaga keamanan dan stabilitas keamanan daerah ruteng kodim 1612/Manggarai ikut sukseskan acara besar tersebut dimana di ketahui daerah manggarai mempunyai beberapa penganut agama,tatapi selama ini dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai itulah yang selama ini kita jaga bersam karena dengan damai semua umat dapat melaksanakan kegiatan agama dengan tenang.

Siprianus Hormat ditunjuk oleh Paus Fransiskus sebagai uskup baru untuk Keuskupan Ruteng, menggantikan Mgr Hubertus Leteng Pr yang mengundurkan diri dua tahun lalu. Siprianus Hormat akan ditahbiskan oleh Kardinal Ignatius Suharyo di Keuskupan Ruteng.

Diperkirakan yang hadir itu ribuan orang, di dalam gereja itu 1.800 di luar itu 5.000, jadi kemungkinan bisa 7.000 an,kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu

Sejumlah tokoh telah hadir di Ruteng, Rabu (18/3) malam seperti Kardinal Ignatius Suharyo, Mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan sejumlah uskup di Indonesia.Pemprov NTT dan Pemkab Manggarai akan memperketat setiap tamu yang akan hadir mengikuti misa pentahbisan. Terutama, kata dia, terkait maraknya penyebaran virus corona.

panitia takkan tebang pilih untuk mengantisipasi maraknya virus corona.Semua orang, termasuk pejabat bila kondisi suhu tubuhnya di atas 38 tidak akan kami perbolehkan mengikuti pentahbisan.

Selain itu, panitia juga telah menyemprotkan cairan disinfektan di gereja untuk menangkal corona.umat di gereja juga akan diberi jarak agar tidak saling berdekatan.Tidak boleh jabat tangan, cipika-cipiki, dan juga cium hidung, itu budaya di NTT juga kami tak perbolehkan.(Ucg)
LihatTutupKomentar